Aduh, berisik sekali! Pohon Besar ingin tidur, Tetapi, anak-anak hewan itu di dekatnya. Pohon Besar jado penasaran. Sebenarnya, mereka mau bermain apa, ya? Bisakah kamu menembaknya? Baca buku ini saja biar tidak penasaran.
Ali dan Bunda pergi ke kebun binatang. Ali sennag bertemu berbagai macam hewan, tiba-tiba dia mendengar suara srekk... srekkk dari balik semak. suara apakah itu?
Kinar ingin Ayah dan Bunda tidak bertengkar lagi. Namun, keinginan Kinar terkabul dalam bentuk yang berbeda, Kedua orang tuanya berpisah dan tinggal di rumah masing-masing. Kinar sedih sekali.
iri tak ingin pulang ke rumah. Nilai ulangan hariannya buruk dan ia tahu Mama tidak akan senang. Seperti yang selalu terjadi, Mama menderanya dengan omelan dan membanding-bandingkannya dengan temannya yang lain. Riri merasa lelah. Akankah Riri mampu menyelesaikan persoalan ini?
Di hutan Bello banyak mendengar suara-suara binatang. Pengalama yang sangat meneynangkan bagi Belllo yang suka belajar dan selalu ingin tahu. Ayo ikuti Bello!
Awang dan Tuk Bat adalah orang Laut yang tinggal di kampung Kudinpar, Bangka Belitung. Meski tinggal di dekat laut, Awang sering bertanya kepada Atuk tentang kehidupan orang suku Laut zaman dahulu.
Nino mematahkan tongkat jalan Rori. Duh, bagaimana ini? Nino harus bertanggung jawab. Namun, Nino tidak tahu bagaimana caranya. Apa yang harus dilakukan Nino untuk mengganti tongkat jalan yang mahal itu?
Fre berlibur ke rumah Ima, sepupunya. Ima akan memberi Fre hadiah istimewa. Tentu saja Fre sangat senang. Akan tetapi, Ima malah mengajak Fre ke kebun. Ima juga mengajak Fre memetik daun-daun dan bunga seperti daun belimbing, daun jati, dan bunga kenikir. Ah, Fre jadi kesal. Apa keistimewaan daun-daun itu? Ima selalu berkata, "Tunggu saja. Ini akan jadi hadiah istimewa." Fre penasaran. Bagaiman…
Danis suka bermain game di gawainya. Ia dan dua orang temannya sangat suka bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam bermain game
Tak lama lagi Festival Damar Kurung akan digelar. Satria ingin sekali mengikuti festival itu bersama sahabat-sahabatnya. Namun, sayang sekali adam tidak bersemangat mengikutinya. Adam masih merasa berduka atas kepergian neneknya yang sangat piawai membuat damar kurung